Senin, 08 November 2010

Pada suatu hari di sebuah Sekolah SMA Negeri 1 Metro terdapat sekumpulan anak yang bernama Senna , Daus , Ika , Tanaya , Puji . Mereka berada dalam satu kelas yaitu XI IPS. Dalam satu kelas tersebut ada 1 anak yang tidak disukai .

Puji :” Sena , udah selesai belum PR nya ?”
Sena : “Udah , kamu mau pinjem ya ? nih aku pinjemin .”
Puji : “Terimakasih ya Sena .”
Tanaya : “Sen , pinjem PR nya ya .”
Sena : “Males lah sapa lo , pinjem-pinjem PR gue .”
Tanaya : “Ya Allah Sen , parah bener sama temen sendiri .”
Sena : “Memang lo temen gue ?”
Tanaya : (karena kessal Tanaya langsung pergi menghampiri Puji )
“Ji , pinjm PR nya Sena Batu itu !”
Puji : (meminjamkan buku PR Sena ke tanaya)
Sena : “Jangan dikasih ke Tanaya , ji ! Enak aja dia itu pinjem-pinjem PR orang .”
Tanaya : “Aish... udah lah nggak jadi . Makan hati gue pinjem PR lo . Acak nggak usah , mending gue pinjem yang lain . Giliran Puji dikasih huh !”
Ika : “Ia , Sena ini . Huu... Dasar kikir !!”
Sena : “Apa sih Ika ini ikut-ikut aja .”
Ika : “Sabodo ...”

Ketika istirahat , Sena asyik bermain dengan telepon genggamnya . Daus menghampirinya .
Daus :” Sena pinjem ponsel mu doong ..”
Sena : (melirik kearah Daus dengan sinis )” Hah ? Pinjem ? sok ngenak lo . Nanti Hp gue rusak lagi sama lo . Males , males !!”
Daus :” Ya Allah Sen , parah bener . Iya sih tahu mentang-mentang PONSEL BARU .”
Sena : “Itu tahu. Makanya gue nggak mau pinjemin ke lo .”
Daus : “Amit ... Amit .. Sen , Sen . Gue doain semoga hilang itu Hp .” ( sambil berlalu )
Sena : “Doa lo nggak bakal manjur .” (berteriak )

Bel masuk berbunyi . Mereka harus bersiap-siap untuk menghadapi ulangan sosiologi. Ketika ulangan dimulai , Ika yang sama sekali belum belajar sibuk mencari contekan . Kebetulan yang duduk didekat Ika adalah Sena . Mau nggak mau Ika harus tanya Sena . Walaupun Ika tahu , Sena batunya minta ampun . Namun Ika berharap Sena mendapatkan ilham dan berubah menjadi baik nggak pelit .
Ika : “Sena , Sen , Sena . Liat sih Sen .” ( berbisik )
Sena : “Nggak mau ah , mikir geh enak banget nyontek-nyontek .”
Ika : “Ya Allah Sen , nggak belajar loh , semalem ketiduran .”
Sena : “Aish bodo lah !”
Ika : “Ya Allah Sen , hati-hati ya ? Karma tau nggak , batu banget jadi orang .”
Puji yang mendengar Ika meminta contekan kepada Sena , lalu menoleh .
Puji : “Ika , Ika , nih !” ( sambil menyodorkan kertas jawabannya )

Sena yang melihat kejadian itu , langsung menatap Ika dengan tatapan yang sinis.
Saat pulang sekolah ...
Sena :” Balik bareng yuk ?”
Puji : “Hhmm gimana ya ?”
Sena : “Ya uda sih ayuk , searah ini .”
Puji : “Ya uda , tapi langsung pulang ya ?”
Sena : ( mengangguk )

Saat diperjalanan pulang mereka bertemu Daus , kemudian Daus langsung menghampiri Sena dan Puji . Dan tiba-tiba Daus memarahi Puji . Sena baru menyadari bahwa Puji sudah lama pacaran dengan Daus , Sena pun pulang sendiri dengan hatinya yang sakit . Ketika diperjalanan pulang , Sena mengalami kecelakaan yang parah menyebabkan gegar otak kemudian ia dibawa ke rumah sakit .
Sehari sebelum ujian semester dimulai , Sena sudah pulang dari rumah sakit dan esoknya ...
Tanaya : “Ika , Puji sudah belajar belum ? Gue belum ni , nanti nyontek ya ?”
Ika&Puji :” InsyaAllah” ( bersama )
Daus : “Mana Sena Batu sudah masuk belum dia ?”
Sena : ( tiba-tiba datang ) “Sudah ngapa ?”
Daus : “Oh nggak apa-apa . Gue kira lo nggak bakal masuk hari ini .”( tersenyum sinis )


Ujian semester dimulai . Dengan keadaan kelas sedikit tenang , para siswa sibuk mencari contekan kepada Sena tetapi sena tak menghiraukannya . Setelah seminggu ujian semester , hari ini adalah penggumuman kenaikan kelas , Masing -masing sudah menerima raport .
Tanaya :” Ika .. Ika gimana nilai raport lo ? naik kelas nggak ?”
Ika : “Lumayan lah nggak jelek- jelek banget , naik kelas dong . Lo ?”
Tanaya : “Jelas naik dong , gue gitu loh !”
Mereka berdua memanggil Puji ...
Puji : “Ya , ada apa ?”
Ika : “Naik kelas nggak ? Terus nilainya gimana ?”
Puji : “Ya naik kelas , nilainya juga lumayan bagus kok .”
Tanaya : “Eh ... liat itu Sena kita samperin yuk !”
Ika&Puji : “Yuk !!”
Tanaya : “Eh lo naik kelas nggak Sen ?” ( muka sinis )
Sena : “Ah bodo lah , apa urusan lo ...” ( cemberut )
Tanaya : “Lo itu ya nyebelin banget sih ..”
Sena : “Mikir amat !”
Tanaya : ( merebut raport Sena dan membukanya ) “Hah , lo nggak naik Sen ?
Kasihan banget sih lo , makanya jadi anak nggak usah songong .”
Ika&Puji : ( terkejut )” Hah ! Sena nggak naik kelas ?” ( bersama )
Tanaya : “Ya , biarin aja lah nggak usah dipikirin .”
Ika&Puji : “Sabar ya Sen !”
Sena : “Puas lo orang , bahagiakan liat gue.” (berlalu dari mereka dengan muka sedih )
Puji : ( menghampiri Sena ) “ Sen , beneran kamu nggak naik kelas ?”
Sena : ( diam menunduk )
Tanaya : “kok lo jadi ngurusin Sena sih , Ji . Udah biarin aja dia itu !” (menarik Puji pergi )
Ika : “ Sudah – sudah ayo kita pergi !
Mereka semua meninggalkan Sena sendiri dalam kesedihannya. Sena berjalan sendiri menuju rumahnya . Dalam perjalanan pulang ...
Daus : (menghampiri Sena ) “ kenapa lo Sen ? muka kusut gitu patah hati ya lo ?”
Sena : “Bukan urusan lo , ngerti !”
Daus : “ Aish .. ditanyain baik – baik , jawabnya gitu .”
Sena : “ Mau lo apa sih ?”
Daus : “ Gue itu cuma tanya sapa tahu gue bisa bantu .”
Sena : “ Udah lah pergi sana lo ! “
Daus : “ Dasar batu ! Awas lo kalau dapat masalah nggak akan gue bantu .” ( sambil teriak dan berlalu dari Sena )
Sena : “ Hp gue mana ? Kok nggak ada , jangan – jangan ? Dauuuus !”
( memanggil sambil teriak dan mengejarnya )
Daus : “ Ngapa lo panggil-panggil gue ? Lo kan tadi udah ngusir gue !”
Sena : “ Lo ngambil Hp gue ya tadi , ngaku lo ?”
Daus : “ Ya Allah Sen , lo nuduh gue ? Gue masih punya hati Sen, meski lo kayak gitu ke gue .”
Sena : “ Gue nggak nuduh lo , tapi Hp gue nggak ada setelah lo pergi tadi .”
Daus : “ Asal lo tahu , gue memang benci sama lo tapi gue nggak sepicik itu . Ngerti lo !
Gue nggak ngambil Hp lo , terserah lo mau nuduh gue yang penting nggak .”
(pergi meninggalkan Sena )

Akhirnya Hp Sena hilang dan dia merasa bersalah atas tuduhannya terhadap Daus . Kemudian Sena pulang dengan kesedihan dan rasa penyesalan di dalam hatinya .



***

Sabtu, 06 November 2010

what we came here for

– What We Came Here For

They say that life is a two way street
When you're not sure, you gotta trust your feet
To know the right way

You can keep on moving with your head down (oh)
Or you can stop and take a look around
(take a look around)
And that's the choice I've made
(I've made, yeah)

It's for that movie inside your head
Making memories we can't forget
But when you can't forget

Chorus
You're gonna know in your soul
This is what we came here for
So live it loud
Here and now
This moment, it won't be ignored
So why not open up that door?
It's what we came here for

Oh yeah!

For every song we let play outside
The melodies we get to write
(we get to write)
Every time we sing, oh yeaeaaah

The friends we've made the fun we've had
Memories gonna make me laugh
It's a beautiful thing
(So beautiful)

I wanna send it around the world
(Around the world)
Cause everybody should feel this good
When you feel this good

You're gonna know in your soul
This is what we came here for
(This is what we came here for)
So live it loud here and now
This moment it won't be ignored
So why not open up that door?
It's what we came here for

No, the fun's just getting started
Just celebrating where we are
And loving where we are

guitar solo

You're gonna know in your soul
This is what we came here for
So live it loud
Here and now
This moment, it won't be ignored
You're gonna know in your soul
This is what we came here for
So live it loud (live it loud)
Here and now
This moment, it won't be ignored
(And we'll )
So why not open up that door?
(Open up that door)
So come on open up that door

It's what we came here, oh yeah
It's what we came here for

It's what we came here
Came here for !