Pada suatu hari di sebuah Sekolah SMA Negeri 1 Metro terdapat sekumpulan anak yang bernama Senna , Daus , Ika , Tanaya , Puji . Mereka berada dalam satu kelas yaitu XI IPS. Dalam satu kelas tersebut ada 1 anak yang tidak disukai .
Puji :” Sena , udah selesai belum PR nya ?”
Sena : “Udah , kamu mau pinjem ya ? nih aku pinjemin .”
Puji : “Terimakasih ya Sena .”
Tanaya : “Sen , pinjem PR nya ya .”
Sena : “Males lah sapa lo , pinjem-pinjem PR gue .”
Tanaya : “Ya Allah Sen , parah bener sama temen sendiri .”
Sena : “Memang lo temen gue ?”
Tanaya : (karena kessal Tanaya langsung pergi menghampiri Puji )
“Ji , pinjm PR nya Sena Batu itu !”
Puji : (meminjamkan buku PR Sena ke tanaya)
Sena : “Jangan dikasih ke Tanaya , ji ! Enak aja dia itu pinjem-pinjem PR orang .”
Tanaya : “Aish... udah lah nggak jadi . Makan hati gue pinjem PR lo . Acak nggak usah , mending gue pinjem yang lain . Giliran Puji dikasih huh !”
Ika : “Ia , Sena ini . Huu... Dasar kikir !!”
Sena : “Apa sih Ika ini ikut-ikut aja .”
Ika : “Sabodo ...”
Ketika istirahat , Sena asyik bermain dengan telepon genggamnya . Daus menghampirinya .
Daus :” Sena pinjem ponsel mu doong ..”
Sena : (melirik kearah Daus dengan sinis )” Hah ? Pinjem ? sok ngenak lo . Nanti Hp gue rusak lagi sama lo . Males , males !!”
Daus :” Ya Allah Sen , parah bener . Iya sih tahu mentang-mentang PONSEL BARU .”
Sena : “Itu tahu. Makanya gue nggak mau pinjemin ke lo .”
Daus : “Amit ... Amit .. Sen , Sen . Gue doain semoga hilang itu Hp .” ( sambil berlalu )
Sena : “Doa lo nggak bakal manjur .” (berteriak )
Bel masuk berbunyi . Mereka harus bersiap-siap untuk menghadapi ulangan sosiologi. Ketika ulangan dimulai , Ika yang sama sekali belum belajar sibuk mencari contekan . Kebetulan yang duduk didekat Ika adalah Sena . Mau nggak mau Ika harus tanya Sena . Walaupun Ika tahu , Sena batunya minta ampun . Namun Ika berharap Sena mendapatkan ilham dan berubah menjadi baik nggak pelit .
Ika : “Sena , Sen , Sena . Liat sih Sen .” ( berbisik )
Sena : “Nggak mau ah , mikir geh enak banget nyontek-nyontek .”
Ika : “Ya Allah Sen , nggak belajar loh , semalem ketiduran .”
Sena : “Aish bodo lah !”
Ika : “Ya Allah Sen , hati-hati ya ? Karma tau nggak , batu banget jadi orang .”
Puji yang mendengar Ika meminta contekan kepada Sena , lalu menoleh .
Puji : “Ika , Ika , nih !” ( sambil menyodorkan kertas jawabannya )
Sena yang melihat kejadian itu , langsung menatap Ika dengan tatapan yang sinis.
Saat pulang sekolah ...
Sena :” Balik bareng yuk ?”
Puji : “Hhmm gimana ya ?”
Sena : “Ya uda sih ayuk , searah ini .”
Puji : “Ya uda , tapi langsung pulang ya ?”
Sena : ( mengangguk )
Saat diperjalanan pulang mereka bertemu Daus , kemudian Daus langsung menghampiri Sena dan Puji . Dan tiba-tiba Daus memarahi Puji . Sena baru menyadari bahwa Puji sudah lama pacaran dengan Daus , Sena pun pulang sendiri dengan hatinya yang sakit . Ketika diperjalanan pulang , Sena mengalami kecelakaan yang parah menyebabkan gegar otak kemudian ia dibawa ke rumah sakit .
Sehari sebelum ujian semester dimulai , Sena sudah pulang dari rumah sakit dan esoknya ...
Tanaya : “Ika , Puji sudah belajar belum ? Gue belum ni , nanti nyontek ya ?”
Ika&Puji :” InsyaAllah” ( bersama )
Daus : “Mana Sena Batu sudah masuk belum dia ?”
Sena : ( tiba-tiba datang ) “Sudah ngapa ?”
Daus : “Oh nggak apa-apa . Gue kira lo nggak bakal masuk hari ini .”( tersenyum sinis )
Ujian semester dimulai . Dengan keadaan kelas sedikit tenang , para siswa sibuk mencari contekan kepada Sena tetapi sena tak menghiraukannya . Setelah seminggu ujian semester , hari ini adalah penggumuman kenaikan kelas , Masing -masing sudah menerima raport .
Tanaya :” Ika .. Ika gimana nilai raport lo ? naik kelas nggak ?”
Ika : “Lumayan lah nggak jelek- jelek banget , naik kelas dong . Lo ?”
Tanaya : “Jelas naik dong , gue gitu loh !”
Mereka berdua memanggil Puji ...
Puji : “Ya , ada apa ?”
Ika : “Naik kelas nggak ? Terus nilainya gimana ?”
Puji : “Ya naik kelas , nilainya juga lumayan bagus kok .”
Tanaya : “Eh ... liat itu Sena kita samperin yuk !”
Ika&Puji : “Yuk !!”
Tanaya : “Eh lo naik kelas nggak Sen ?” ( muka sinis )
Sena : “Ah bodo lah , apa urusan lo ...” ( cemberut )
Tanaya : “Lo itu ya nyebelin banget sih ..”
Sena : “Mikir amat !”
Tanaya : ( merebut raport Sena dan membukanya ) “Hah , lo nggak naik Sen ?
Kasihan banget sih lo , makanya jadi anak nggak usah songong .”
Ika&Puji : ( terkejut )” Hah ! Sena nggak naik kelas ?” ( bersama )
Tanaya : “Ya , biarin aja lah nggak usah dipikirin .”
Ika&Puji : “Sabar ya Sen !”
Sena : “Puas lo orang , bahagiakan liat gue.” (berlalu dari mereka dengan muka sedih )
Puji : ( menghampiri Sena ) “ Sen , beneran kamu nggak naik kelas ?”
Sena : ( diam menunduk )
Tanaya : “kok lo jadi ngurusin Sena sih , Ji . Udah biarin aja dia itu !” (menarik Puji pergi )
Ika : “ Sudah – sudah ayo kita pergi !
Mereka semua meninggalkan Sena sendiri dalam kesedihannya. Sena berjalan sendiri menuju rumahnya . Dalam perjalanan pulang ...
Daus : (menghampiri Sena ) “ kenapa lo Sen ? muka kusut gitu patah hati ya lo ?”
Sena : “Bukan urusan lo , ngerti !”
Daus : “ Aish .. ditanyain baik – baik , jawabnya gitu .”
Sena : “ Mau lo apa sih ?”
Daus : “ Gue itu cuma tanya sapa tahu gue bisa bantu .”
Sena : “ Udah lah pergi sana lo ! “
Daus : “ Dasar batu ! Awas lo kalau dapat masalah nggak akan gue bantu .” ( sambil teriak dan berlalu dari Sena )
Sena : “ Hp gue mana ? Kok nggak ada , jangan – jangan ? Dauuuus !”
( memanggil sambil teriak dan mengejarnya )
Daus : “ Ngapa lo panggil-panggil gue ? Lo kan tadi udah ngusir gue !”
Sena : “ Lo ngambil Hp gue ya tadi , ngaku lo ?”
Daus : “ Ya Allah Sen , lo nuduh gue ? Gue masih punya hati Sen, meski lo kayak gitu ke gue .”
Sena : “ Gue nggak nuduh lo , tapi Hp gue nggak ada setelah lo pergi tadi .”
Daus : “ Asal lo tahu , gue memang benci sama lo tapi gue nggak sepicik itu . Ngerti lo !
Gue nggak ngambil Hp lo , terserah lo mau nuduh gue yang penting nggak .”
(pergi meninggalkan Sena )
Akhirnya Hp Sena hilang dan dia merasa bersalah atas tuduhannya terhadap Daus . Kemudian Sena pulang dengan kesedihan dan rasa penyesalan di dalam hatinya .
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar